LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN
Judul Praktikum
Analisis
kualitatif Mikrobiologi pada Bahan Pangan metode (MPN)
Topik Praktikum
Metode MPN
Praktek ke/ Gol
5/8
Hari/ Tanggal
Kamis/ 22
November 2012
Tujuan Praktikum
Mengetahui
pertumbuhan mikroba pada tabung pengencer dengan melihat kekeruhan pada tabung
duham dengan menggunakan metode MPN
Prinsip
Media yang
digunakan adalah media cair (LB), media ini dimasukkan ke dalam tabung
pengencer. Pertumbuhan mikroba ditandai dengan terjadinya kekeruhan pada tabung
atau terbentukknya gas.
Tinjauan Pustaka
MPN (Most Probable Number) merupakan metode
enumerasi mikroorganisme yang datanya didapat dari hasil pertumbuhan
mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam tabung yang ditanam dari sampel
padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah sampel/ diencerkan menurut
tingkat seri tabungnya sehingga didapatkan perkiraan jumlah mikroorganisme yang
diuji dalam nilai MPN/ satuan volume/ massa sampel.
Pemilihan media sangat berpengaruh terhadap metode
MPN yang dilakukan. Umumnya media yang digunakan mengandung bahan nutrisi
khusus untuk pertumbuhan bakteri tertentu.Contohnya seperti.
1.
BLBG
(Briliant Green Lactosa Broth)
Mengandung laktosa dan
garam empedu (bile salt) yang hanya membolehkan coliform untuk tumbuh.
2.
Media ECB (Esherichia Coli Broth)
Untuk
menghitung E Coli
Beda
metode MPN dengan metode hitungan cawan:
1.
MPN
pengencerannya rendah, konsentrasi tinggi, 10-1, 10-2,
10-3
2.
Media MPN agak
cair
3.
MPN memakai
metode langsung
4.
Waktu meode MPN
singkat
5.
Adanya
fermentasi pada MPN
Keuntungan
metode MPN
1.
Metode MPN dapat
dibuat sangat peka dengan penggunaan volume inokulum contoh yang lebih besar
dari 1,0 ml/tabung.
2.
Metode MPN bisa
dipakai di lapangan
3.
Media
pertumbuhan yang selektif dapat digunakan untuk menghitung jenis mikroorganisme
yang diharapkan
Kerugian
MPN
Untuk
mendapatkan hasil yang valid diperlukan banyak pengulangan.
Prinsip dari metode MPN ini adalah pengenceran yang
dilakukan sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme
yang sesuai. Semakin rendah pengenceran, maka semakin positif hasilnya.
Sebaliknya jika pengenceran tinggi, maka jarang tabung yang hasilnya positif
yang muncul. Semua tabung positif yang dihasilkan sangat tergantung pada
probabilitas sel yang terambil oleh pipet saat dimasukkan ke media. Metode ini
sangat dipengaruhi oleh homogenitas. Frekuensi positif dan negatif
menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada sampel sebelum pengenceran.
Bahan
1.
Lactosa Broth
2.
Asinan sayur
3.
NaCl 0,85 %
Alat
1.
Tabung Pengencer
2.
Tabung durham
3.
pipet ukur
Prosedur Praktikum
|
|
|
|
|
Perhitungan:
Nilai
MPN x
0,03
x =
3
Hasil Praktikum
Pengenceran awal
10-1 10-2 10-3
sebelum inkubasi
10-1 10-2
10-3
setelah inkubasi 24 jam
10-1 10-2
10-3
Pengamatan
|
10-1
|
10-2
|
10-3
|
Kekeruhan
|
+ +
|
+
|
+
|
Gas
|
_ _ _
|
_ _ _
|
+ _ _
|
Pembahasan
Dari
hasil praktikum yang dilakukan menggunakan sampel asinan sayur, dan dilakukan
inkubasi selama 24 jam, ditemukan hanya sedikit pada tabung mengenceran 10-3
, sedangkan pada pengenceran 10-2 dan 10-1 mikroorganisme
tidak ditemukan. Adanya mikroorganisme ditandai dengan adanya gas pada tabung
durham. tabung durham posisinya harus terbalik agar gas yang muncul dapat
ditangkap. Gas tersebut menandakan adanya mikroorganisme yang mampy
memfermentasikan laktosa. Media yang digunakan adalah Lactosa Broth (LB). Media
ini dipilih dengan tujuan untuk mendapatkan/ membolehkan coliform untuk tumbuh.
Bakteri yang muncul diduga bakteri E Coli. E Coli biasanya tumbuh pada pangan sayuran dan buah
buahan, ini disebabkan karena pemakaian pestisida pada saat sayur tersebut
ditanam. Tapi dikarenakan tubuh kita bisa menetralisir bakteri ini dalam jumlah
kecil, sehingga asinan sayur tetap aman dikonsumsi.
Kesimpulan
Gas muncul pada
dilusi 10-3 dan
jumlahnya sedikit. Bakteri yang diduga adalah E coli yang kemungkinan ada
karena pemakaian pestisida pada tanaman sayuran tersebut. Namun jumlah tersebut
masih aman untuk dikonsumsi oleh manusia.
Daftar Pustaka
Harmita; Radji, Maksum.
2006. Buku Ajar Analisis Hayati. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar